Sabtu, 26 April 2014

HARDIKNAS

Sebentar lagi hari pendidikan nasional nih. Tanggal 2 mei besok Indonesia bakalan memperingati hari pendidikan nasional. Penasaran nih besok sekolahanku gimana cara memperingati hari pendidikan nasional. Kalok pas kemaren hari Kartini sekolahanku cuman upacara biasa nggak ada acara make kebayak-kebayak gitu-_- liat aja deh besok sekolahanku bakalan ngadain acaraa apa. Harapannya buat pendidikan Indonesia besok lebih maju kalok bisa yang tegas lagi. Pendidikan sekarang tu agak ruwet gitu,soalnya ada yang udah make kurikulum baru dan ada yang make kurikulum lama. Nah buat sekolahanku nih bikin bingung,soalnya sekolahanku ada 4 jurusan-_- tapi katanya tahun ajaran besok bakalan make kurikulum baru. Mau tau sejarah hardiknas nggak? Ini nih sejarahnya hardiknas.:) “Tanggal 2 Mei dijadikan sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No. 305 tahun 1959, tanggal 28 November 1959. Hal ini sebagai salah satu bentuk penghargaan dan penghormatan atas lahirnya tokoh pejuang pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara yang bernama kecil Raden Mas Soewardi Soerjaningrat (EYD: Suwardi Suryaningrat, sejak 1922 menjadi Ki Hadjar Dewantara, EYD: Ki Hajar Dewantara, beberapa menuliskan bunyi bahasa Jawanya dengan Ki Hajar Dewantoro; lahir di Yogyakarta, 2 Mei 1889 – meninggal di Yogyakarta, 26 April 1959 pada umur 69 tahun. Melalui Kepres tersebut sekaligus menetapkan Beliau sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia dan mengukuhkannya sebagai pahlawan nasional yang ke-2 oleh Presiden RI, Ir. Soekarno pada waktu itu.Beliau adalah aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda. Ia adalah pendiri Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda. Bagian dari semboyan ciptaannya, tut wuri handayani, menjadi slogan Kementerian Pendidikan di Indonesia. Namanya diabadikan sebagai salah sebuah nama kapal perang Indonesia, KRI Ki Hajar Dewantara. Potret dirinya (pernah) diabadikan pada uang kertas pecahan 20.000 rupiah tahun emisi 1998.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar